Hampir setiap pasangan memimpikan pesta pernikahan indah. Banyak yang menghamburkan biaya mahal demi balutan busana mewah. Namun, ada juga yang justru tertantang menciptakan busana spesial tanpa mahal.
Seperti terlihat pada kontes 'Toilet Paper Wedding Dress Contest'. Sesuai namanya, gelaran ini menantang kreativitas pesertanya untuk menciptakan gaun pengantin berbahan dasar tisu toilet. Bahan yang sangat mudah didapat dan murah.
Kontes tahunan rekaan situs persiapan pernikahan 'Cheap Chic Weddings' itu sudah terlaksana tujuh kali sejak 2005. "Kontestan harus menyelesaikan kreasinya dalam waktu enam bulan dan memberikan fotonya kepada juri," ujar Susan Bain, penggagas 'Cheap Chic Weddings', seperti dikutip laman Aol News.
Syarat utama kontes ini adalah gaun bisa dikenakan di tubuh manusia. "Kami ingin melihat gaun tersebut dipakai oleh model, khususnya ketika sudah masuk putaran final. Aksesoris kepala yang juga terbuat dari tisu adalah
nilai tambah," ujar Susan Bein yang dibantu oleh ibu dan adiknya dalam penjurian.
Meski tak membatasi penggunaan tisu, juri hanya memperbolehkan peserta memakai lem, tali pengikat, jarum dan benang untuk menyatukan tisu. "Ada kontestan yang hanya menggunakan empat gulungan tisu, ada pula yang menggunakan 40 gulungan tisu. Hal ini sangat tergantung pada desain dan ketebalan gaun," ujarnya.
Selain kreativitas, juri akan menilai keindahan gaun, total penggunaan tisu toilet, originalitas, dan strategi pembuatan. Pemenang pertama akan mendapatkan US$ 1.000 atau sekitar Rp 9 juta, pemenang kedua US$500, dan pemenang ketiga US$250. Pengumuman pemenang tahun ini akan diselenggarakan pada 7 Juli mendatang.
Galit Zeierman, desainer grafis asal Israel, muncul sebagai pemenang tahun lalu. Ia menciptakan gaun pengantin seksi berpotongan pendek dengan aksen tali pada salah satu bahu. Ia mengaku butuh waktu sebulan untuk menyelesaikannya.
Bagi Zeierman, hal yang paling menantang adalah menemukan cara menguatkan tisu agar tak robek saat dikenakan. Ia hanya mengandalkan banyak lem untuk mengeraskan tisu.
Susan Bein mengatakan bahwa gaun tisu toilet karya peserta tak kalah cantik dibandingkan busana pengantin karya desainer ternama. Selama enam tahun menjadi juri, ada satu yang menurutnya sangat original yaitu gaun berdetail cetakan bunga yang terbuat dari tisu basah yang dipadatkan.
Seperti rancangan Hanah Kim, pemenang kontes tahun 2007, yang benar-benar dipakai seorang pengantin. "Gaun tersebut hanya menghabiskan US$20, jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli gaun mahal yang hanya dipakai sekali dalam beberapa jam," ujar Susan.
Seperti terlihat pada kontes 'Toilet Paper Wedding Dress Contest'. Sesuai namanya, gelaran ini menantang kreativitas pesertanya untuk menciptakan gaun pengantin berbahan dasar tisu toilet. Bahan yang sangat mudah didapat dan murah.
Kontes tahunan rekaan situs persiapan pernikahan 'Cheap Chic Weddings' itu sudah terlaksana tujuh kali sejak 2005. "Kontestan harus menyelesaikan kreasinya dalam waktu enam bulan dan memberikan fotonya kepada juri," ujar Susan Bain, penggagas 'Cheap Chic Weddings', seperti dikutip laman Aol News.
Syarat utama kontes ini adalah gaun bisa dikenakan di tubuh manusia. "Kami ingin melihat gaun tersebut dipakai oleh model, khususnya ketika sudah masuk putaran final. Aksesoris kepala yang juga terbuat dari tisu adalah
nilai tambah," ujar Susan Bein yang dibantu oleh ibu dan adiknya dalam penjurian.
Meski tak membatasi penggunaan tisu, juri hanya memperbolehkan peserta memakai lem, tali pengikat, jarum dan benang untuk menyatukan tisu. "Ada kontestan yang hanya menggunakan empat gulungan tisu, ada pula yang menggunakan 40 gulungan tisu. Hal ini sangat tergantung pada desain dan ketebalan gaun," ujarnya.
Selain kreativitas, juri akan menilai keindahan gaun, total penggunaan tisu toilet, originalitas, dan strategi pembuatan. Pemenang pertama akan mendapatkan US$ 1.000 atau sekitar Rp 9 juta, pemenang kedua US$500, dan pemenang ketiga US$250. Pengumuman pemenang tahun ini akan diselenggarakan pada 7 Juli mendatang.
Galit Zeierman, desainer grafis asal Israel, muncul sebagai pemenang tahun lalu. Ia menciptakan gaun pengantin seksi berpotongan pendek dengan aksen tali pada salah satu bahu. Ia mengaku butuh waktu sebulan untuk menyelesaikannya.
Bagi Zeierman, hal yang paling menantang adalah menemukan cara menguatkan tisu agar tak robek saat dikenakan. Ia hanya mengandalkan banyak lem untuk mengeraskan tisu.
Susan Bein mengatakan bahwa gaun tisu toilet karya peserta tak kalah cantik dibandingkan busana pengantin karya desainer ternama. Selama enam tahun menjadi juri, ada satu yang menurutnya sangat original yaitu gaun berdetail cetakan bunga yang terbuat dari tisu basah yang dipadatkan.
Seperti rancangan Hanah Kim, pemenang kontes tahun 2007, yang benar-benar dipakai seorang pengantin. "Gaun tersebut hanya menghabiskan US$20, jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli gaun mahal yang hanya dipakai sekali dalam beberapa jam," ujar Susan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar