Kamis, 06 November 2014

Sosok Manis Dibalik Kesuksesan Facebook


Hampir setiap Senin pagi, sebelum jarum jam mengarah ke pukul 10.00 waktu setempat, Sheryl Sandberg wajib mengirimkan email ke bos besar Facebook, Mark Zuckerberg.

"Kami selalu rutin mengirimkan email. Saya hanya menulis 'Coming In?' dan ia hanya membalas 'On my Way'," kata Sanberg

Ritual seperti itu selalu terjadi sejak Sandberg bergabung di Facebook dua tahun silam sebagai chief operating officer. Senin menjadi waktu yang sibuk baginya, sebab biasanya petinggi Facebook selalu melakukan evaluasi. Tak hanya Zuckerberg tapi juga chief executive lainnya. Umumnya yang dibicarakan adalah kelanjutan pembicaraan rapat akhir pekan yang juga dilakukan setiap Jumat malam. Topik-topik seperti, strategi, SDM, dan kesepakatan dengan perusahaan lain menjadi makanan sehari-hari perempuan kelahiran 1969 tersebut.

Nama Sandberg memang jauh dari sorotan Media, jika dibandingkan dengan Zuckerberg. Tapi perlu diketahui ditangannyalah semua urusan operasional Facebook dipegang. Sandberg adalah sosok sahabat paling berharga Zuckerberg. Pertemuan rutinnya dengan Zuckerberg yang selalu tertutup telah membantu menjaga pertumbuhan pesat Facebook hingga mampu membius 500 juta pengguna.

Sejak mantan Vice President of Global Online Sales and Operations Google itu mengambil alih operasional Facebook, 'kehidupan' situs jejaring sosial itu mulai menunjukkan perbaikan. Facebook mencapai salah satu tahap yang bisa disebut ajaib. Di masa pertumbuhan itu, jumlah tenaga kerja meningkat enam kali lipat, menjadi hampir 1.800. Untuk pendapatan, tahun ini Facebook diprediksi meraup USD1,6 miliar . Jadi bisa dilihat bagaimana sentuhan tangan lembut Sandberg menangani operasional di situs yang didirikan sejak 2004 tersebut.

Salah satu alasan tingginya pertumbuhan penjualan di Facebook adalah hubungan dekat Sandberg dengan banyak pengiklan terbesar di dunia. Pengalaman Sandberg sebagai eksekutif senior di Google membawa kontribusi besar untuk kestabilan Facebook, yang telah menderita lama akibat kekacauan hengkangnya beberapa eksekutif dan karyawan di masa-masa awal berdiri.

"Salah satu alasan perusahaan melakukannya dengan baik adalah karena mereka berdua bergaul dengan baik," kata Mike Schroepfer, vice president for engineering Facebook mengomentari Sanberg dan Zuckerberg seperti dilansir New York Times.

Istri dari CEO SurveyMonkey, David Goldberg ini sangat fokus pada pengembangan bisnis, perluasan internasional, dan memupuk hubungan dengan pengiklan besar. Selama ini Zuckerberg dianggap hanya fokus pada apa yang paling disukainya, pengembangan Web dan platform tanpa memfokuskan pada hal-hal besar untuk kemajuan Facebook.

"Kombinasi antara Mark dan Sandberg adalah alasan utama Facebook bisa tumbuh menjadi besar," ujar Donald Graham, the chairman of the Washington Post Company.

Saat ini, ibu dua orang anak itu sedang memiliki tugas besar untuk menyulap citra Zuckerberg setelah kemunculan film 'The Social Network' yang dianggap menyudutkan bosnya. Di Film tersebut Zuckerberg digambarkan sebagai seorang penyendiri yang mungkin telah mencuri ide Facebook dari orang lain.

"Dia malu dan tertutup dan dia sering tidak tampak sangat hangat untuk orang yang tidak dikenal, tapi dia hangat," kata Sandberg menanggapi komentar miring mengenai Zuckerberg.

"Dia benar-benar peduli tentang orang-orang yang bekerja di sini," bela Sandberg.

Sebagai seorang sahabat, jebolan master Harvard University itu akan membela mati-matian Zuckerberg. Sandberg bahkan tak segan memberikan masukan pada Zuckerberg agar bisa tampil menarik, cerewet dan tetap tenang di tengah pusat perhatian.

Kehadiran Sandberg di Facebook ini juga dianggap berbagai kalangan sebagai faktor yang sedikit mampu meredam persaingan antara Google dan Facebook. Pada saat Sandberg meninggalkan Google, unit yang dipegangnya telah berkembang dari segelintir orang atau sekira 4.000 karyawan, menjadi seperempat dari total karyawan Google. Divisinya menyumbang lebih dari setengah pendapatan perusahaan. Dia juga membantu untuk mendirikan lembaga Filantropi Google.

Eric Schmidt, Chief Executive Google, mengatakan Sandberg adalah 'superstar' Kendati demikian ada sedikit 'cacat' pada diri Sandberg ketika ia membajak sejumlah eksekutif Google dan karyawan. Setidaknya ada 200 mantan karyawan Google yang sekarang bekerja di Facebook.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar