Seorang profesor dari Technion Israel Institute of Technology merekayasa hidung buatan yang dapat mendeteksi molekul pada napas manusia untuk mengenali gejala kanker di kepala dan leher. Hidung ini bakal jadi alat pengenal kanker yang sulit terdeteksi sejak dini.
Jangan bayangkan bentuknya persis hidung asli. Nanoscale Artificial NOSE (NA-NOSE) memiliki 5 sensor emas berukuran sangat kecil yang dihubungkan ke peranti lunak. Tugas peranti lunak tersebut adalah mendeteksi pola molekul yang ada dalam udara yang dikeluarkan napas seseorang. Peranti lunak lalu menentukan ada atau tidaknya kanker di kepala, leher, atau paru-paru.
Sedikit saja partikel mikroskopik yang dibutuhkan untuk memicu sensor. Dengan demikian, alat ini sangat berguna untuk pendeteksian kanker pada tahap awal perkembangan--pada saat masih mudah ditangani.
NA-NOSE sudah diuji pada 87 relawan--sebagian besar memiliki kanker di kepala dan leher, beberapa orang lainnya memiliki kanker paru-paru, sementara lainnya lagi tidak memiliki kanker. Hidung ini dapat mengenali perbedaan antara kanker kepala dan leher dengan kanker paru-paru.
Meskipun hasil uji awal ini memuasikan, pengujian lebih lanjut perlu dilakukan sebelum alat ini digunakan oleh dokter.
sumber : national geographic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar