Kamis, 04 Desember 2014

Hati-hati Tersedak Bisa Picu Kanker Kerongkongan



Hingga detik ini usia anda saya yakin anda pernah mengalami tersedak atau keselek dalam bahasa jawa. Biasanya keselek disebabkan karena kita makan terburu-buru, tertawa saat makan, atau terkejut ketika hendak menelan makanan. Mulai saat ini waspadalah bahwa peristiwa tersedak sesnugguhnya dapat memicu kangker kerongkongan. dari harian kompas dijelaskan bahwa tersedak menyebabkan tersumbatnya saluran pernafasan di sekitar tenggorokan (laring) atau saluran pernafasan (trakea). Aliran udara menuju paru-paru pun menjadi terhambat sehingga aliran darah yang menuju otak dan organ tubuh lain terputus.

Gangguan pencernaan Dalam banyak kasus, tersedak biasanya dipicu gangguan saluran pencernaan, baik saluran pencernaan bagian atas maupun bagian bawah. Gangguan itu bisa berupa gangguan rongga mulut, usus, dan lambung. "Ini bisa terjadi pada anak balita hingga orang dewasa," timpal Mulyadi, pakar kesehatan dari Minik Medizone.

Pada balita. tersedak timbal karena pembesaran kelenjar tonsil atau amandel. Dalam kondisi seperti itu, tubuh biasanya mengeluarkan reaksi. Misalnya, dengan mengeluarkan benda asing, seperti makanan atau minuman dari saluran pencernaan bagian atas.

"Itu terjadi jika tonsil kanan dan kiri yang membesar hampir menutup saluran masuk makanan ke dalam tubuh," paparnya.

Sementara pada orang dewasa, tersedak terjadi karena radang faring. Yakni, melemahnya fungsi otot dalam memindahkan makanan ke lambung. "Akibatnya makanan bisa masuk saluran nafas dan menimbulkan infeksi paru," jelas Suhanto.

Selain gangguan pencernaan, tersedak juga dipicu penyakit gastro esophageal reflux (gerd). Yakni, naiknya isi lambung ke saluran pencernaan bagian atas atau esofagus. Penderita gangguan ini biasanya merasakan terbakar pada dada bagian atas dan sekitar kerongkongan.

"Lalu tubuh memberikan refleks, salah satunya, ya, tersedak. Kalau dibiarkan bisa bisa memicu kanker kerongkongan," papar Mulyadi.

Tersedak juga terjadi karena kelainan otot volunteer, seperti otot pipi atau lidah, dalam proses menelan. Akibatnya, penderita kesulitan memindahkan makanan ke sekeliling mulut untuk dikunyah dan ditelan.

Kelainan otot volunteer biasanya dialami para pengidap penyakit gangguan syaraf seperti stroke. Sebab, saraf orang ini sudah tak mampu lagi memberikan rangsangan kepada otot, termasuk otot menelan. "Sehingga rangsangan refleks menelannya tidak ada," ujar Suhanto.

Melihat dampaknya yang serius, Suhanto menyarankan Anda yang sering tersedak memeriksakan diri ke rumah sakit. "Sehingga diketahui penyebabnya secara klinis. Dan, itu akan menjadi dasar pengobatan selanjutnya," ucapnya.

Dalam beberapa kasus, tersedak pada bayi mengakibatkan kematian si bayi tersebut. Oleh karena itu sebaiknya tidak meremehkan keselek ini.

Disadur dari kompas, wikipedia, dan tempointeraktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar